Saat
ini kita asumsikan kalau kita telah memiliki
sebuah judul cerita Adobe Premiere pro, misalnya
“Pernikahan Wishnu dan Ema”, “Profil Perusahaan
Jamu Cap Kapak Maut”, atau
“Petualangan Besar MatMitMut
: Tentang Neraka
Jahanam”, atau kita membuat
sebuah video pendek untuk konsumsi Web, kepentingan industri atau presentasi
pelatihan, iklan televisi, feature film,
atau hanya sebuah proyek pribadi, maka
semua proses yang dilakukan diatas
sebenarnya memiliki kesamaan. Gambar dibawah ini menggambarkan tahapan- tahapan dalam proses produksi digital video secara umum, dengan adanya gambaran tersebut maka akan menjadi jelas letak dan fungsi pekerjaan
video editing dalam proses produksi digital video.
Apabila kita melihat bagan alir
proses produksi digital video tersebut, maka
suatu waktu terlihat bahwa ada
tahapan yang overlap, proses produksi digital
video sebenarnya tidak harus sama seperti bagan alir tersebut, tetapi kita
dapat mengadaptasikan rangkaian
kerja tersebut sesuai dengan kebiasaan, ataupun gaya
kerja kita, karena setiap orang pasti memiliki gaya kerja yang berbeda-beda.
Preproduction/Praproduksi
Preproduction atau Pra Produksi
merupakan tahapan perencanaan.
Secara umum merupakan tahapan persiapan
sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Dengan lahirnya
teknologi
digital video
dan metode nonlinear editing
maka proses produksi video menjadi lebih mudah. Ketika kita akan memulai sebuah proyek, terkadang kita telah memiliki stock-shoot/footage video yang kita butuhkan, untuk
itu kita harus melakukan peninjauan
ulang segala kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan kita buat. Artinya, kita harus mempersiapkan footage video yang telah ada,
fotografi, diagram dan grafik, gambar ilustrasi,
atau animasinya.
Tetapi banyak pula para
videographer yang memulai dari awal atau
dari nol. Pada intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai
konsep dan menghasilkan suatu karya
digital video sesuai dengan harapan.
• Outline
Untuk
mempermudah membuat proyek video, maka kita harus membuat sebuah rencana kasar sebagai dasar
pelaksanaan. Outline dijabarkan
dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi
membantu kita mengidentifikasi
material apa saja yang harus dibuat,
didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan kita dapat berjalan. Outline dapat
disusun dengan rekan kerja
atau
dengan
klien kita,
supaya kita dapat menghasilkan sebuah visi dan persepsi
yang sama tentang langkah
pelaksanaan proyek yang akan
dibuat.
• Script Skenario
Dengan menggunakan outline
saja sebenarnya sudah cukup
untuk memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam
berbagai model proyek video, seperti iklan televisi,
company profile, sinetron, drama televisi, film cerita
dan
film
animasi tetap membutuhkan
skenario formal yang berisi dialog,
narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan
kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya.
• Storyboard
• Rencana Anggaran Biaya
Ketika
kita sedang mengerjakan proyek
professional ataupun pribadi, maka
sangat dianjurkan untuk merencanakan anggaran
biaya produksi. Dalam proyek professional, rencana anggaran biaya berguna untuk mengamankan
keuangan perusahaan. Tanpa anggaran biaya yang terencana, dan hanya mengandalkan
spekulasi, maka prosentase kerugian
akan menjadi besar. Rencana anggaran
biaya meliputi gaji untuk kita, rekan
kerja, actor dan talent lainnya (effect specialist, graphics designer, musisi, narrator, dan animal trainers), begitu pula dengan pembelian kaset DV, biaya sewa lokasi, kostum, properties, sewa peralatan, catering dan
yang lainnya.
Production/Produksi
“Quiet on the set! Action! and Roll ’em!”,
kata-kata tersebut seringkali terdengar saat shooting berlangsung, pada intinya
merekam kejadian langsung, adegan animasi dan
suara pada film, videotape
atau DV untuk menghasilkan footage/clip disebut dengan
“production” atau proses produksi. Selama
proses produksi berlangsung, perhatian kita akan tertuju pada
lighting/pencahayaan,
blocking
(dimana dan bagaimana
aktor
atau subyek kita bergerak), dan shooting (bagaimana pergerakan kamera dan dari sudut mana
scene kita dilihat). Ada banyak referensi yang bagus untuk mempelajari
lebih dalam mengenai proses produksi. Pembuatan animasi/motion graphics dapat pula dikategorikan
dalam proses produksi, karena bertujuan menghasilkan footage yang nantinya akan
disusun dan diedit dalam proses pasca
produksi.
Post Production/Paska Produksi
Setelah proses produksi maka akan dihasilkan
footage atau koleksi klip video. Untuk
membangun
dan menyampaikan cerita, maka
harus mengedit dan menyusun klip-klip tersebut dan tentu saja menambahkan visual effects, gambar, title dan soundtrack. Proses diatas disebut dengan postproduction atau pasca produksi.
Berikut ini merupakan aplikasi dari
Adobe yang khusus dirancang untuk proses pasca produksi :
• Adobe Premiere Pro, aplikasi editing yang real‐time untuk para professional dalam bidang digital
video production.
• Adobe After Effect, sebuah aplikasi khusus untuk Motion Graphics dan Visual Effect.
• Adobe Audition™, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital.
• Adobe Encore™ DVD, aplikasi professional untuk DVD authoring.
Selain aplikasi-aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi grafis professional yang
juga memainkan peranan penting dalam menghasilkan elemen
grafis
berkualitas
tinggi,
aplikasi tersebut adalah
Adobe Photoshop® dan Adobe Illustrator®. Pada bab lain akan
dibahas pula metode integrasi
berbagai produk Adobe untuk keperluan pasca produksi.
Terimakasih sudah membaca artikel saya,semoga bermanfaat. kunjungi juga artikel saya dibawah ini :
ConversionConversion EmoticonEmoticon